Pak
Pendeta yang terhormat,
Baru-baru
ini, di sebuah berita di media online di Surabaya tertulis : “ kalangan Pendeta dan Romo setuju minuman beralkohol dilarang”. Sebagai umat saya
pantas galau “Apakah anggur yang saya minum setiap Perjamuan Suci sebagai
simbol yang telah menebus dosa saya didapatkan secara illegal ? “
Jangan
kuatir. Tulisan ini tidak mewakili umat Nasrani dan Katolik di Indonesia. Saya juga bukan yang terlalu fanatik minum.
Kalau diajak gratisan, saya mau. Itu pun hanya seperlunya saja. Tidak sampai
mabuk kepayang.
Sebagai “anak-anak
Allah” kita semua tahu, minuman beralkohol tidak dilarang dalam ajaran Yesus
Kristus. Alkitab hanya memperingatkan tentang konsekuensi buruk
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Efesus 5:18 mengingatkan, ”Janganlah mabuk dengan anggur sebab itu
mengarah kepada pelampiasan nafsu.”
Alkitab
juga tidak pernah mengharamkan makanan. Matius 15 : 11 menyebutkan “Dengar dan
camkanlah ; bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang “. Jadi sesuai ayat ini, saya harus menghargai
semua orang, tak akan menghakimi seseorang dengan apa yang keluar dari mulut
saya.
Pak
Pendeta,…..
Saya
bukanlah orang suci. Dosa saya banyak. Masih penuh kedengkian, angkara murka
dan hawa nafsu duniawi. Buktinya, sampai
kini saya masih suka protes lagu “mirasantika” yang didendangkan oleh Rhoma
Irama. Mengapa disebut miras (minuman keras) ?
Anggur
merupakan minuman yang mengandung alkohol. Jika minuman keras, maka tentu
anggur tidak dapat diminum karena sifatnya yang keras (tidak mampu diterima oleh
tubuh). Tuhan tak mungkin memberikan sesuatu yang menyakitkan bagi tubuh manusia yang menjadi ciptaan-Nya bukan ?
Saat
perjamuan malam terakhir, sebelum disalibkan. Yesus mengedarkan
cawan yang berisi anggur kepada murid-muridnya dan berkata ”Minumlah dari cawan
ini, kamu semua.” Karena tahu bahwa kematiannya sudah dekat, ia menambahkan,
”Mulai saat ini aku tidak akan meminum apa pun dari hasil tanaman anggur ini
sampai hari itu pada waktu aku meminum yang baru bersamamu dalam kerajaan
Bapakku.” (Matius 26:27, 29)
Malam
Perjamuan Terakhir Yesus dengan dua belas Muridnya itulah yang hingga kini
dirayakan setiap bulannya atau peringatan ibadah khusus seperti Paskah, hari
Pantekosta dan Natal.
Pertanyaannya,
apakah diperbolehkan mengganti anggur dengan sirup rasa anggur ? Saya sendiri pernah menghadiri Perjamuan Suci
di sebuah gereja di pelosok. Saat itu, karena kehabisan anggur, Sang Pendeta
berkata “Dengan iman, mari angkat gelas (berisi air putih) sebagai darah Yesus,
“
Tetapi
tidak selamanya anggur digantikan dengan air putih kan ?
Dalam
perayaan Ekaristi, tradisi Katolik, dalam situasi tertentu atas pertimbangan
Uskup, anggur dapat digantikan Mustum, atau jus anggur yang difermentasi dan
kadar alkoholnya dikurangi hingga hanya mencapai 1 hingga 2 persen. Tetapi tetap saja mengandung alkohol.
Minuman
beralkohol, menurut ajaran Yesus, tidak cukup berhenti dalam konteks religi
atau keperluan beribadah saja. Minuman Beralkohol bisa diminum setiap saat.
Tanpa menunggu ibadah Perjamuan Suci. Kemudian curi-curi anggur sisa Perjamuan
Suci.
Minuman
beralkohol merupakan pemberian dari Pencipta. Dalam Mazmur 104:15 disebutkan salah satu pemberian Allah ialah ”anggur yang membuat hati
manusia yang berkematian bersukacita”. Kemudian, Pengkhotbah
9:7 imbalan karena melakukan pekerjaan yang baik
ialah “Memakan makanan dengan sukacita dan minum anggur dengan hati riang”. Karena mengetahui khasiat minum anggur, Paulus
memberi tahu Timotius, ”Jangan lagi minum air saja, tetapi minumlah sedikit
anggur untuk lambungmu, juga karena engkau sering sakit.” (1 Timotius
5:23)
Alkitab
juga menyebutkan bahwa minuman beralkohol
bisa membantu seseorang menghadapi kesusahan hati.—Amsal
31:6, 7. Namun bukan berarti minuman beralkohol dapat
diminum sebebas-bebasnya. Efesus 5:18 mengingatkan, ”Janganlah mabuk dengan anggur sebab itu
mengarah kepada pelampiasan nafsu.”
Dengan demikian
perlu diklarifikasi jika ada statment Pendeta yang setuju dengan pelarangan
minuman beralkohol. Sebagai umat tidak hanya bingung, tetapi kuatir jangan-jangan
muncul nabi-nabi palsu antikris.
Sekian
dari saya. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar