Jika
bentuk perut anda sudah seperti seperti “buah apel” atau "tas
pinggang" yang menggelembung, segeralah berolahraga. Menjaga pola makan
sehat anda, termasuk mengatur pola konsumsi minuman beralkohol demi kesehatan
jantung anda.
Banyak
yang bilang. Minum bir bikin gemuk. Perut seakan memiliki kantung (berkantung).
Tentu saja anggapan itu tidak benar. Bir sendiri terbuat dari fermentasi gandum
yang kaya akan protein. Sama seperti halnnya coklat yang terbuat dari
fermentasi kakao. Dulu ada yang bilang, makan coklat bikin perut buncit. Ya,
jika konsumsi coklat satu truk setiap hari selama seminggu.
Tetapi jangan bertanya "Mengapa koruptor dan pendukung pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) biasanya perutnya buncit ? "
Kelebihan
berat badan atau kegemukan dapat dilihat dari penilaian Indeks Massa Tubuh
(IMT). Cara menghitungnya cukup sederhana, yaitu dengan membagi berat badan
dalam kilogram (kg) dengan tinggi tubuh dalam meter lalu dikuadratkan (m2).
Contoh menghitung Indeks
Massa Tubuh (IMT) :
Berat Badan (BB) : 80 kg, Tinggi Badan (TB) : 160 cm = 1,6 m
Berat Badan (BB) : 80 kg, Tinggi Badan (TB) : 160 cm = 1,6 m
IMT
: BB (Kg) = 80 = 31,25 Kg/m2
TB
(m)2 (1,6)2
Menurut klasifikasi World
Health Organization (WHO), jika seseorang memiliki nilai IMT > 30 maka orang
tersebut dikategorikan dalam kondisi kegemukan (obesitas), dan jika nilai IMT
> 2529,9 maka orang tersebut dikategorikan dalam kondisi overweight.
Selain
tingkat kegemukan yang dilihat lewat IMT, dokter melakukan pengecekan
kolesterol dan tekanan darah untuk mengukur risiko penyakit jantung, yang
selama ini dikenal sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia dan juga
negara-negara lain di dunia.
Namun,
sekarang ini, tidak hanya IMT saja yang digunakan secara umum untuk mengetahui
seseorang mengalami risiko penyakit jantung. Ukuran pinggang juga menggambarkan
risiko. Seperti yang dikatakan Dr .med. D. Soendoro, ahli Penyakit Jantung di
Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, "Lingkar pinggang merupakan hal yang
penting. Coba Anda ambil meteran. Semakin lebar, semakin Anda harus waspada
karena pinggang berukuran besar dapat menjadi jalan singkat ke serangan jantung
atau penyakit jantung serius."
LEMAK TOKSIK
Mengapa lingkar pinggang perlu mendapat perhatian
khusus, papar Soendoro, karena obesitas akan membahayakan kesehatan jika
kelebihan lemak di dalam tubuh tersebar pada tubuh bagian atas, seperti perut,
dada, leher dan muka.
"Makanya
kegemukan tipe tubuh buah apel yang gemuk di perut dan dada lebih berbahaya
daripada tipe tubuh buah pir yang gemuk di pinggul dan paha." Bila lemak
terdistribusi pada daerah perut dan bagian atas dari tubuh, terjadi perlemakan
pada organ-organ vital seperti ginjal, hati dan jantung yang berisiko
meningkatkan penyakit kanker, jantung, dan diabetes. Itulah sebabnya, lemak
yang terdapat pada bagian atas tubuh disebut juga lemak toksik.
Untuk
mendeteksi lemak toksik bisa dilakukan dengan pengukuran lingkar pinggang.
Selain itu dapat dilakukan dengan cara, yaitu coba Anda berbaring dan tekan
perut. Lakukan di pagi hari sebelum sarapan. Bila perut rata, berarti baik-baik
saja. Namun, jika perut terlihat buncit kemungkinan lemak toksik mulai
tertimbun di tubuh.
Sebagai
patokan, untuk ukuran Asia, lingkar pinggang berukuran lebih dari 90 cm sudah
merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk perempuan risiko gangguan
jantung meningkat bila lingkar pinggangnya lebih dari 80 cm. Cara pengukuran
lingkar pinggang (waist circumference) diukur dengan lingkar yang melalui
pusat/pusar.
RASIO PINGGUL DAN PINGGANG
Kenyataannya, kemajuan ilmu kedokteran jantung
menuntut dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih saksama pada risiko gangguan
jantung. Sekarang ini, kata Soendoro, IMT ditambah dengan ukuran lingkar
pinggang masih ditambah lagi dengan rasio lingkar pinggang dan perut (waist-hip
ratio/WHR) dinilai lebih dapat merefleksikan gambaran risiko penyakit jantung.
Untuk
mendapatkan WHR, caranya dengan mengukur lingkar pinggang tadi ditambah mengukur
lingkar panggul. Lingkar panggul diukur melingkar melalui bokong.
"Perbandingan lingkar pinggang dan panggul inilah yang dinilai tepat untuk
menggambarkan distribusi lemak tubuh pada dinding perut dan jaringan di
bawahnya," jelas Soendoro
Selanjutnya,
bila sudah didapat ukuran lingkar perut dan ukuran lingkar panggul, WHR
dikalkulasikan dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan lingkar perut.
Nilai potong untuk faktor risiko kardiovaskular adalah kurang dari 0,80 untuk
wanita dan 0,90 untuk pria. Jadi bila seorang wanita mempunyai lingkar pinggang
70 cm, maka lingkar pinggulnya harus di atas 126 cm. Jika lingkar pinggulnya
kurang dari itu berarti si wanita mengalami gemuk di perut.
Nah,
jika selama ini Anda mungkin hanya mengukur lingkar pinggang saat menjahitkan
baju ke penjahit, mulai sekarang lakukan lebih sering di rumah dan sebaiknya
ukuran lingkar pinggang tidak lebih 80 cm. Ingat, semakin kecil lingkar
pinggang Anda, semakin kecil Anda memiliki risiko serangan jantung. Selain itu,
bila pinggang Anda kecil, Anda terhindar pula dari risiko kelebihan kolesterol,
penyakit gula, dan sakit jantung.
CARA MENDAPATKAN PINGGANG RAMPING
Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung
Amerika (AJA) pada tahun 2004 menunjukkan bahwa orang-orang dengan angka IMT
yang tinggi tidak berisiko meninggal dini kecuali bagi mereka yang memiliki
lingkar pinggang besar.
Dr.
Khawaja Ammar, anggota AJA dari Pusat Medis Olmsted di Rochester, Minnesota
(AS), melakukan penelitian terhadap 2.000 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas
di kawasan tersebut dan membuat sejumlah penghitungan lemak melalui lingkar
pinggang, lingkar leher, IMT dan ketebalan lipatan kulit lengan dan perut.
Ammar
dan timnya mendapati orang-orang yang bertubuh "apel" memiliki
kecenderungan untuk menderita simptom jantung spesifik yang bernama disfungsi
ventrikular kiri dan disfungsi diastolik yang menjadi tolok ukur kinerja
jantung dalam memompa darah. Setelah mengamati orang-orang dalam kelompok
tersebut yang meninggal dalam waktu lima tahun, mereka menyimpulkan orang yang
fungsi diastoliknya rendah dan memiliki ukuran pinggang besar, berkemungkinan
meninggal lebih awal.
Nah,
untuk mendapatkan tubuh langsing dan pinggang ramping, caranya cukup mudah.
*
Diet rendah lemak, dengan asupan 800-1500 k kal/hari atau pengurangan kalori
500-1.000 k kal/hari dari asupan yang biasa, dapat mengurangi BB 0,5-1 kg per
minggu. Atur juga pola konsumsi minuman beralkohol.
*
Aktivitas fisik seperti rutin berolahraga karena hal ini akan meningkatkan
pemakaian energi yang menyebabkan berkurangnya lemak tubuh. Setelah melakukan
aktivitas yang membakar keringat, akhiri dengan sit-up yang bertujuan untuk
pembentukan otot-otot perut. Perut akan bertambah kencang dan rata.
*
Lakukan konsultasi dengan dokter untuk menurunkan dan mengatur berat badan,
mengatasi stres, menghindari hal-hal yang menyebabkan kegemukan dan solusi
masalah