Oplosan telah
membunuh puluhan pemuda di kota Surabaya. Kita tidak mau lagi teman,
saudara-saudara kita "terbunuh" lagi gara-gara oplosan.
Beberapa teman dan
rekan saya, ada yang mahasiswa, ada juga yang pemuda, telah menaruh harapan
besar dengan mendesak agar Gubenur Jawa Timur Soekarwo menyetujui Raperda
Pelarangan Total Minuman Beralkohol di kota Surabaya. Kami sangat mengapresiasi
upaya tersebut. Niat baik atas dasar kecintaannya pada kota Surabaya, yang
pluralis dan terbuka.
Namun tentu manusia
tentu tidak luput dari lupa. Memang ingatan terkadang sukanya terbatas. Begini
kawan, pelarangan total minuman beralkohol justru akan meningkatkan peredaran
oplosan. Di Propinsi Jawa Barat, misalnya daerah yang memiliki Perda pelarangan total
justru jumlah korban oplosan jauh lebih besar dibandingkan Propinsi Jawa Timur.
Dalam
tesis berjudul Air Api di mulut Ciliwung : Sistem Produksi dan Perdagangan
Minuman Beralkohol di Batavia tahun 1873 – 1898 yang dilakukan mahasiswa pasca
sarjana jurusan Sejarah Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Yusana Susanti
menyebutkan oplosan sendiri sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Kolonial
Belanda tahun 1873. Pada tahun itu, Pemerintah Kolonial Belanda melakukan
intervensi besar-besaran terhadap system produksi, distribusi, ekspor-impor dan
seluruh aktifitas terkait konsumsi minuman beralkohol.
Namun pada tahun
1898, regulasi itu pun dicabut karena pengawasan yang ketat itu menyebabkan
dampak perdagangan oplosan dan minuman beralkohol illegal. Beberapa tahun
kemudian, di Amerika Serikat melahirkan Alcapone dan mafia sebagai akibat
regulasi pelarangan minuman beralkohol
Dengan demikian regulasi
yang melarang total penjualan minuman beralkohol bukanlah solusi untuk melawan
peradaran oplosan. Regulasi pelarangan total justu membuat negara justru kehilangan kendali untuk menjamin keamanan konsumsi masyarakatnya.
Dengan demikian negara harus mengendalikan peredaran minuman beralkohol agar jangan sampai minuman beralkohol menjadi praktik pungli oknum aparat dan ormas, juga jangan sampai pasarnya
dikuasai oleh mafia.
thx for sharing yah kak bagus sekali
BalasHapusAXIS