"He was a wise man who invented
beer." - Plato
Bir
dianggap memabukkan karena dianggap miras, kemudian dijadikan “pembenaran”
dalam budaya lelaki untuk melegalkan secara politis,--sama halnya--, dengan rok
mini, seksualitas dan perempuan. Perempuan dengan busana tertentu di konotasikan
sesuatu hal negatif--, sama halnya dengan perempuan dan bir.
Konotasi
itu, yang kemudian dikemas ke dalam sebuah produk bermoral dan tidak bermoral
dan “dijual” dalam simbol-simbol politik lelaki,-- untuk menguasai--, membuat
Bella (26), memilih mengunci rapat-rapat, ia bersama sebotol bir dan sebungkus
rokok putih di dalam sebuah ruangan kecil di kamar kosnya di Bandung.
“Minum
sebotol bir tidak akan membuat mabuk, semua lelaki sudah tahu itu. Kalau
berniat mabuk, bukanlah bir yang dipilih melainkan minuman beralkohol yang
kadarnya tinggi, “ kata Bella, bukan nama sebenarnya, salah satu karyawan bank
itu.
Bella
sendiri sudah mengkonsumsi bir sejak kuliah. Saat itu, ia sedang menyelesaikan
tugas akhir skripsinya di salah satu universitas swasta di Bandung.
“Pagi
sampai sore saya bekerja, dan malam harus begadang mengerjakan skripsi. Saya
mengkonsumsi bir untuk menjaga kesehatan saja, tidak untuk mabuk. Meskipun di
keluarga saya, seorang perempuan dengan botol birnya sangat dipandang negatif, “
katanya.
Tidak
mudah memang merubah prasangka yang salah itu. “Bir bukanlah miras yang
memabukkan. Bir ya bir ! “ kata Bella.
#
Sonia tak kuasa menahan air matanya. Putrinya, Afifah (18) meninggal dunia
usai mengkonsumsi miras oplosan. Lima hari sebelum gadis itu meninggal, Afifah
sempat curhat ke ibunya kalau ia resah dengan jerawat di wajahnya yang terus
bertambah.
"Terakhir
komunikasi pada hari Rabu. Dia bilang, aduh mamah jerawat Afif makin banyak,
biasanya kalau sudah ketemu mamah suka sembuh," kenang Sonia menirukan
perkataan putrinya kala itu, seperti dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com)
Afifah
bersama rekannya Atifah (19) meninggal dunia usai pesta miras di sebuah kafe di
kawasan Royal, Kota Serang, pada 25 Januari 2015 silam. Polisi menyatakan
mereka menggelar pesta mabuk oplosan itu karena masalah remaja ; putus cinta.
"Mamah
suatu saat nanti Afif pengen tinggal sama mamah, love you, love you mamah. Dia
sering berkata-kata manja sama saya," kata Sonia.
Setahun
sebelumnya, 17 Maret 2014, seorang mahasiswi Akademi Kebidanan di Kota Jambi meningal
dunia karena mengkosumsi oplosan bersama pacarnya di salah satu kamar kos-kosan
di daerah Mendalo Kabupaten Muaro Jambi. Korban tewas akibat mencampur Mansion
dan pepsi blue saat dilarikan di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi.
Sosiolog
Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto mengatakan korban tewas akibat
oplosan ini karena masih minimnya edukasi masyarakat mengenai alkohol. Banyak
dari mereka yang tidak mengetahui resiko dan bahaya oplosan.
“Sejak
kecil sampai sekarang ini, saya tidak boleh memegang botol bir apalagi
mengkonsumsinya. Banyak perempuan yang mengalami nasib seperti saya. Bir
dilarang, kemudian semakin dilarang akan semakin dicari karena rasa penasaran
ketika remaja, “ kata Anis, mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya.
#
Empat puluh tahun setelah lulus sebagai satu-satunya perempuan di
angkatannya, pakar bioteknologi pertama India, Kiran Mazumdar-Shaw, kembali
mengunjungi kampusnya di Australia.
Ketika
Kiran Mazumdar-Shaw datang pertama kali ke kota Ballarat, negara bagian
Victoria, populasi di sana masih berjumlah 60.106 jiwa. Saat itu masih tahun
1974, dan Kiran muda datang untuk belajar pembuatan bir di Sekolah Pertambangan
dan Industri Ballarat.
Kiran
Mazumdar-Shaw, yang dilahirkan pada 23 Maret 1953 ialah pengusaha India yang
masuk dalam daftar 92 wanita paling berpengaruh versi Forbes. Oleh Financial
Times, ia disebut sebagai 50 perempuan yang sukses dalam bisnis. Kirain yang
meraih banyak penghargaan di bidang kemajuan ilmu pengetahuan dan kimia
mengawali usahanya di bidang pembuatan bir.
Kiran Mazumdar-Shaw |
Dia
juga bekerja untuk beberapa waktu sebagai konsultan teknis di Jupiter Breweries
Limited, Calcutta dan sebagai manajer teknis di Standard Maltings Corporation,
Baroda antara tahun 1975 dan 1977. Kirain sendiri pun awalnya “gagal” menularkan
kemampuannya di India, yang menganggap pekerjaan membuat bir itu ialah
pekerjaan laki-laki. Namun akhirnya, ia telah merubah paradigma itu. Ia dikenal
sebagai perempuan pembuat bir pertama di negara itu.
Ayah
Kiran, Rasendra Mazumdar merupakan orang yang berjasa dalam karier Kirain.
Ia
lantas mengingat bahwa dulunya ia mempertanyakan apakah pembuat bir adalah
pekerjaan yang tepat bagi perempuan muda tapi ayahnya begitu optimistis dan
mengatakan bahwa Kirain harus pergi.
"Ia
bilang 'kenapa tidak? kamu tak perlu memikirkan ini sebagai masalah
gender'," tuturnya menirukan perkataan sang ayah.
Saat
ini, sebagai Direktur Utama 'Biocon', Forbes menyebut Kiran memiliki kekayaan
bersih senilai 1,2 miliar dolar, dan membuatnya berada di urutan ke-81 orang
terkaya di India, dan perempuan terkaya di India ke-empat. Perempuan pengusaha
ini juga masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2010,
yang diterbitkan majalah 'TIME'.
"Tentu
saja itu adalah penghargaan yang luar biasa, bukan karena saya kaya tapi karena
saya menciptakannya, bagi saya itu lebih penting, itu soal penciptaan nilai.
Saya menyebut diri saya pengusaha kebetulan karena saya tak pernah
merencanakannya," tuturnya.
#
Kartini menulis surat untuk seorang sahabat, bercerita terang
tak pernah datang. Sahabat tersebut membalasnya pilu, kegelapan teman
sejatinya. Kartini bersaksi, dunianya hanya indah pada sebait lagu dan itu
memang benar. Sang sahabat bercerita, penghormatan hanya sekedar upacara.
Kartini berjanji, tak'kan lelah menulis surat. Sahabatpun bermimpi, tak'kan
pernah menerima kekalahan.
Kartini
kini... Tak berkebaya lagi, dia lebih senang bercelana dan mengejar dunia..
Kartini, kini tak terkungkung lagi, ia lebih suka berkelana menikmati dunia..
Kartini dulu dan kini, berbeda dalam cita-cita. Tetapi, mereka tetaplah sama..
yaitu seorang perempuan..
Celoteh
dari sahabat Kartini
21
April
* berbagai sumber (sumber lengkap foto http://www.detikmedan.com/2014/11/beredar-foto-mirip-megawati-minum-bir.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar